Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo

BISNIS KERIPIK BUAH DAN SAYUR

ABSTRAK
Pembuatan Proposal usaha ini bertujuan untuk menganalisa keuntungan dan titik impas dari usaha keripik buah dan sayur pada Usaha Kecil serta mengetahui permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Penelitin ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011 dengan periode data dianalisa adalah Oktober 2010 hingga Maret 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa data secara kuantitatif dan deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk perhitungan biaya penyusutan, analisa laba rugi dan analisa titik impas. Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan dalam pengelolaan usaha. Analisa permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Pada aspek teknik dilihat dari segi mesin/peralatan, tenaga kerja dan bahan baku. Aspek ekonomi dilihat dari segi pembukuan, keuangan dan pemasaran hasil.
Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku, agar proses produksi lancer dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas kualitas dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan keuangan yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan usaha. Batas kadaluasa produk perlu dicantumkan, agar konsumen mengetahui produk yang mereka beli masih bagus dikonsumsi, dan mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah daerah pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan volume penjualan.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar. Perubahan preferensi konsumen yang makin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya preferensi konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus berubah dari usaha tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus menjadi lokomotif dan sekaligus penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan selanjutnya akan menentukan sub sektor agribisnis hulu.
Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik dan mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri, terutama industri pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai tambah pada produk pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar yaitu sebesar 78.994.872 orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang tenaga kerja pada tahun 2009 .
Keripik buah dan sayur adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah dan sayur segar menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah dan sayur adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah (nangka dan salak) juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.
Investasi dalam industri pengolahan mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah untuk mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba yang maksimum akan dapat diwujudkan apabila perusahaan mampu menekan biaya produksi dan operasi serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995).

 Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: 



A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :
  • Keripik buah nangka
  • Keripik buah salak
  • Keripik buah mangga
  • Keripik buah nanas
  • Keripik buah pepaya
  • Keripik buah kentang
  • Keripik buah melon
  • Keripik sayur wortel  
  • Keripik sayur bayam  
  • Keripik sayur kacang panjang
  • Keripik sayur terung  


B. Nilai/Manfaat Produk 
Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan menggunakan suhu rendah. 
Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.
2. Kemasan yang ramah lingkungan.
3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa.
4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen. 
Analisis Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang terdiri atas :
1. Price (harga)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi.
2. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.
3. Promotion (Promosi)
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. People
People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Buah dan Keripik Sayur terinspirasi dari warna hijau yang menggambarkan pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di alam, kemudian tulisan keripik buah dan keripik sayur berwarna biru karena merupakan warna kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat ongkos produksi karena tidak menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah dan keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi. 
Bahan Baku dan Bahan Penolong  
No
Nama Buah
Kuantitas (Kg)
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Minyak goreng
50
10.000
500.000
2
Buah nangka
10
7.000
70.000
3
Buah salak
10
10.000
100.000
4
Buah manga
10
10.000
100.000
5
Buah nanas
10
5.000
50.000
6
Buah papaya
10
5.000
50.000
7
Buah kentang
10
6.000
60.000
8
Buah melon
10
7.000
70.000
9
Sayur wortel
10
5.000
50.000
10
Sayur bayam
10
2.000
20.000
11
Sayur kacang panjang
10
3.000
30.000
12
Sayur terung
10
3.000
30.000
13
Bumbu
20
5.000
100.000
TOTAL
1.230.000
  

Peralatan yang Dibutuhkan
Nama Mesin/Peralatan
Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
1. Kompor Gas
Rinnai
1
300.000
300.000
2. Tabung Gas
LPG 3kg
1
100.000
100.000
3. Mesin Vaccum Frying
Maksindo
1
24.000.000
24.000.000
4. Pisau
Kiwi
2
16.000
32.000
5. Kuali
Maxim
1
50.000
50.000
6. Baskom
Kiramas
1
10.000
10.000
7. Timbangan
Lion Star
1
30.000
30.000
8. Saringan
Lion Star
1
8.000
8.000
9. Alat pres plastic
1
4.000.000
4.000.000
10. Alat pengupas
1
200.000
200.000
11. Wadah plastic
5
25.000
125.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan
                                                      28.855.000
Analisis Resiko Usaha
  • Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.
  • Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
  • Kenaikan harga bahan baku diatas 25%
  • Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
  • Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
  • Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
  • Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%
  • Penurunan Daya Beli Masyarakat
  • Kerusakan mesin – mesin Peralatan
 Refrensi
http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/makalah-kewirausahaan-bisnis-plan.html

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya izin mencatut beberapa paragraf untuk tugas, tetapi tidak tertera nama penulis, jadi saya mencantumkan tantabangun sebagai sumber pada tugas saya, terima kasih