ABSTRAK
Pembuatan Proposal usaha ini bertujuan
untuk menganalisa keuntungan dan titik impas dari usaha keripik buah dan sayur
pada Usaha Kecil serta mengetahui permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari
aspek teknik dan ekonomi. Penelitin ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni
2011 dengan periode data dianalisa adalah Oktober 2010 hingga Maret 2011.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa data
secara kuantitatif dan deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk
perhitungan biaya penyusutan, analisa laba rugi dan analisa titik impas.
Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan dalam
pengelolaan usaha. Analisa permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik
dan ekonomi. Pada aspek teknik dilihat dari segi mesin/peralatan, tenaga kerja
dan bahan baku. Aspek ekonomi dilihat dari segi pembukuan, keuangan dan pemasaran
hasil.
Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan
pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha
ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik
sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku,
agar proses produksi lancer dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas
kualitas dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat
catatan keuangan yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat
perkembangan usaha. Batas kadaluasa produk perlu dicantumkan, agar konsumen
mengetahui produk yang mereka beli masih bagus dikonsumsi, dan mendistribusikan
produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah daerah pemasaran serta menambah
media periklanan untuk meningkatkan volume penjualan.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini orientasi sektor pertanian telah
berubah kepada orientasi pasar. Perubahan preferensi konsumen yang makin
menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya preferensi
konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus
berubah dari usaha tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus
menjadi lokomotif dan sekaligus penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan
selanjutnya akan menentukan sub sektor agribisnis hulu.
Sebagai motor penggerak pembangunan
pertanian di Indonesia, upaya pengembangan agroindustri sangat penting
dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik dan
mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur
perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan
lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor
industri, terutama industri pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang
memberikan nilai tambah pada produk pertanian primer. Secara nasional sektor
industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar berdasarkan skala usaha
dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar yaitu sebesar 78.994.872
orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang tenaga kerja pada tahun
2009 .
Keripik buah dan sayur adalah salah satu
bentuk produk industri yang mengolah buah dan sayur segar menjadi keripik.
Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena
mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat
berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap
tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber
pendapatan bagi pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah dan sayur adalah produk
olahan buah yang diproses dengan penggoreng vakum, sehingga bahan (daging buah)
yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini tidak dapat diperoleh
dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah (nangka dan salak) juga
memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.
Investasi dalam industri pengolahan
mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah untuk
mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba yang maksimum akan
dapat diwujudkan apabila perusahaan mampu menekan biaya produksi dan operasi
serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan
volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995).
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95).
Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan
yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur
dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang
meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah
dan sayur ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai
varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan
oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :
- Keripik buah nangka
- Keripik buah salak
- Keripik buah mangga
- Keripik buah nanas
- Keripik buah pepaya
- Keripik buah kentang
- Keripik buah melon
- Keripik sayur wortel
- Keripik sayur bayam
- Keripik sayur kacang panjang
- Keripik sayur terung
Produk keripik
buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi
kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan
keripik sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang
bermanfaat. Produk keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential
Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan
kesehatan pelanggan.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk
yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu
kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses dengan alat
penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena
diproses dengan menggunakan suhu rendah.
Keunggulan Produk
Peralatan yang Dibutuhkan
Keunggulan
kompetitif produk kami antara lain :
1.
Rasa yang sangat renyah dan gurih.
2.
Kemasan yang ramah lingkungan.
3.
Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa.
4.
Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.
Analisis Pesaing
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Strategi
Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000)
yang terdiri atas :
1. Price (harga)
Strategi
mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga
dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan
harga yang lebih murah.
Pricing merupakan ekspresi nilai yang
menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan
promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang
menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata
biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan
sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan
memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih
murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah
sesuai dengan ongkos produksi.
2. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk
usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan
merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki kualitas terbaik
dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.
3. Promotion (Promosi)
Strategi
mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal
Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada
dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara untuk
mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang
dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. People
People merupakan kriteria sumber daya
manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara
langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh
pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan
pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
6. Process
Proses
yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses
yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses
pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara
langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga
kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif
dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik
Buah dan Keripik Sayur terinspirasi dari warna hijau yang menggambarkan
pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di alam, kemudian
tulisan keripik buah dan keripik sayur berwarna biru karena merupakan warna
kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha.
Kemasan produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium
foil. Ini akan menghemat ongkos produksi karena tidak menggunakan
plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta menjadi indikator kepedulian
terhadap lingkungan.
Dari analisis
pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah dan
keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat
subtitusi.
No
|
Nama Buah
|
Kuantitas (Kg)
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Minyak goreng
|
50
|
10.000
|
500.000
|
2
|
Buah nangka
|
10
|
7.000
|
70.000
|
3
|
Buah salak
|
10
|
10.000
|
100.000
|
4
|
Buah manga
|
10
|
10.000
|
100.000
|
5
|
Buah nanas
|
10
|
5.000
|
50.000
|
6
|
Buah papaya
|
10
|
5.000
|
50.000
|
7
|
Buah kentang
|
10
|
6.000
|
60.000
|
8
|
Buah melon
|
10
|
7.000
|
70.000
|
9
|
Sayur wortel
|
10
|
5.000
|
50.000
|
10
|
Sayur bayam
|
10
|
2.000
|
20.000
|
11
|
Sayur kacang panjang
|
10
|
3.000
|
30.000
|
12
|
Sayur terung
|
10
|
3.000
|
30.000
|
13
|
Bumbu
|
20
|
5.000
|
100.000
|
TOTAL
|
1.230.000
|
Peralatan yang Dibutuhkan
Nama
Mesin/Peralatan
|
Merk
|
Jumlah
Unit
|
Harga
|
Jumlah
Harga
|
|
1.
Kompor Gas
|
Rinnai
|
1
|
300.000
|
300.000
|
|
2.
Tabung Gas
|
LPG
3kg
|
1
|
100.000
|
100.000
|
|
3.
Mesin Vaccum Frying
|
Maksindo
|
1
|
24.000.000
|
24.000.000
|
|
4.
Pisau
|
Kiwi
|
2
|
16.000
|
32.000
|
|
5.
Kuali
|
Maxim
|
1
|
50.000
|
50.000
|
|
6.
Baskom
|
Kiramas
|
1
|
10.000
|
10.000
|
|
7.
Timbangan
|
Lion
Star
|
1
|
30.000
|
30.000
|
|
8.
Saringan
|
Lion
Star
|
1
|
8.000
|
8.000
|
|
9. Alat pres plastic
|
1
|
4.000.000
|
4.000.000
|
||
10. Alat
pengupas
|
1
|
200.000
|
200.000
|
||
11. Wadah plastic
|
5
|
25.000
|
125.000
|
||
Total
Pembelian Mesin/Peralatan
|
28.855.000
|
Analisis Resiko Usaha
- Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.
- Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
- Kenaikan harga bahan baku diatas 25%
- Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
- Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
- Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
- Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%
- Penurunan Daya Beli Masyarakat
- Kerusakan mesin – mesin Peralatan
http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/makalah-kewirausahaan-bisnis-plan.html
1 komentar:
saya izin mencatut beberapa paragraf untuk tugas, tetapi tidak tertera nama penulis, jadi saya mencantumkan tantabangun sebagai sumber pada tugas saya, terima kasih
Posting Komentar